Sebelum mengembangkan mobil listrik sungguhan, kita bisa membuatnya sendiri dengan bahan seadanya. Proses pembuatan mobil listrik dengan bahan seadanya ini sering jadi materi ajar untuk mengenalkannya kepada siswa di sekolah.
Selain menjadi bahan ajar, proses ini pun menjadi gambaran bagaimana pekerjaan sungguhan di industri. Ini akan menjadi bekal dasar yang memantik semangat siswa untuk ingin tahu lebih banyak tentang industri ini.
Sederhananya, ada tiga proses utama yang harus kita pahami dalam pembuatan mobil listrik sederhana. Antaranya adalah pembuatan model rangka, pemilihan sistem suspensi, dan juga pemilihan motor penggerak.
Supaya lebih jelas, mari kita simak gambaran masing-masing proses pembuatan mobil listrik sederhana berikut ini.
Bagaimana Proses Pengembangan Mobil Listrik Sederhana? Yuk Intip Tahapannya!
Mobil listrik adalah inovasi yang jadi perbincangan hangat beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023 mendatang, teknologi ini dapat merajai pasar kendaraan roda dua di banyak negara, tak terkecuali Indonesia.
Untuk itu, peluang kerja pun terbuka lebar. Khususnya yang berkaitan dengan proses pembuatan mobil listrik. Sebagai gambaran pekerjaan di industri sungguhan, berikut adalah tahap sederhana dalam pembuatan mobil listrik yang perlu kita ketahui bersama.
1. Membangun Model Rangka
Tahapan pertama yang perlu dilakukan dalam pembuatan mobil listrik adalah membangun model rangka. Model rangka atau chasis adalah komponen utama yang membentuk kerangka secara keseluruhan.
Dalam pembuatan chasis, ada beberapa tahapan yang harus terlalui. Pertama adalah menentukan dimensi kursi penumpang. Perhitungan dimensi penting karena menentukan ukuran body mobil nantinya.
Selain menentukan body mobil, dimensi kursi pun berpengaruh pada aspek kenyamanan selama berkendara. Selesai dengan dimensi kursi, selanjutnya adalah mengatur jarak antara kursi driver dengan pedal gas juga rem.
Jarak antara komponen ini tidak boleh terlalu jauh ataupun terlalu dekat. Jarak yang terlalu jauh hanya akan menyulitkan pengemudi nantinya.
Proses ini juga termasuk menghitung jarak paling sesuai antara kursi dan kemudi. Pembentukan chasis juga menentukan bagaimana posisi roda depan dan belakang. Perancangangan ruang kelistrikan juga ditentukan pada saat pembentukan model rangka.
Setelah tahapan ini sudah terselesaikan, perancangan chasis dapat dilakukan secara utuh. Biasanya, pembentukan model rangka mobil listrik menggunakan software autoCAD.
2. Menentukan Sistem Kemudi
Tahapan selanjutnya dalam proses pembuatan mobil listrik adalah menentukan sistem kemudi. Sistem kemudi yang paling umum pada mobil listrik adalah mengadopsi konsep city car.
Sistem kemudi pada city car memiliki kecocokan dengan sistem kemudi pada mobil listrik. Inilah alasan mengapa mobil listrik mengadopsi sistem kemudi ini.
3. Membangun Sistem Rem
Selain menyelesaikan model rangka dan membangun sistem kemudi, tahapan lain yang tak kalah penting adalah membangun sistem rem. Rem memiliki peranan krusial dalam kendaraan bermotor, baik itu roda dua maupun roda empat.
Karenanya, sistem ini perlu dapat perhatian yang lebih serius. Kesalahan dalam membangun sistem rem akan menyebabkan resiko yang fatal dan membahayakan pengemudi. Umumnya sistem rem pada mobil listrik menggunakan disk brake.
4. Sistem Suspensi
Proses pembuatan mobil listrik selanjutnya adalah membangun sistem suspensi. Sistem suspensi pada roda depan dan belakang biasanya menggunakan mekanisme yang berbeda. Pada roda depan menerapkan sistem double wishbone, dan pada roda belakangnya adalah swim arm, double wishbone, atau suspensi chasis terpisah.
5. Pemilihan Motor Penggerak
Langkah selanjutnya dalam proses perakitan mobil listrik adalah memilih motor penggerak. Motor berfungsi untuk menentukan tingkat kecepatan sebuah mobil listrik. Jika ingin memiliki mobil dengan kecepatan tinggi, maka gunakan motor yang berdaya besar.
Misalkan 500W untuk kecepatan 40 sampai 50 km/jam, atau 1Kw untuk mendapatkan kecepatan 55 sampai 60 km/jam. Dalam memilih daya motor, perhitungkan juga kemampuan mobil dalam menanggung beban.
Ketika beban semakin berat, maka semakin banyak pula jumlah motor yang dibutuhkan untuk mengakomodir beban tersebut.
Kira-kira, itulah gambaran singkat bagaimana proses pembuatan mobil listrik menggunakan bahan-bahan seadanya. Lebih lanjut mari kita bahas informasi lain terkait mobil listrik yang tak kalah menarik daripada proses pembuatannya.
Macam-Macam Baterai Untuk Mobil Listrik
Sebelumnya sudah disinggung bahwa komponen yang menentukan kecepatan pada mobil listrik adalah motor penggerak. Selain motor penggerak, ada komponen lain yang perannya tidak sembarangan, apa lagi kalau bukan baterai.
Pada mobil listrik, baterai menjadi tempat penyimpanan sumber daya yang memberikan kemampuan mobil listrik melaju membelah jalanan. Ada beberapa jenis baterai yang sering kita temukan pada mobil listrik. Apa sajakah jenis baterai tersebut? Ini beberapa diantaranya.
1. Lithium-Ion (Li-On)
Baterai pertama yang banyak kita temukan pada mobil listrik adalah Li-On. Baterai ini sering juga ditemukan pada alat-alat elektronik seperti smartphone, speaker, laptop dan lainnya. Li-On adalah baterai kategori traction battery pack, artinya terdapat perbedaan antara kapasitas dan ukuran fisiknya.
Ukuran fisik baterai Li-On tidak mewakilkan kapasitasnya. Makanya baterai ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan tak terkecuali mobil listrik.
2. Baterai Nickel-Metal Hybrid (NiMH)
Baterai kedua yang tak kalah populer dari Li-On adalah NiMH. Biasanya, baterai ini kita temukan pada jenis mobil listrik HEV atau hybrid-electric vehicle. HEV adalah jenis mobil listrik yang tidak sepenuhnya mengandalkan baterai, tetapi menggunakan bahan bakar minyak sekaligus.
Karena masih mendapat sokongan sumber daya dari pembakaran mesin, baterai NiMH memiliki siklus hidup yang relatif lebih lama daripada Li-On. Sayangnya, kekurangannya cukup besar daripada Li-On, salah satunya adalah menghasilkan panas ketika berada di suhu tinggi.
3. Baterai SLA (Asam-Timbal)
Jenis baterai mobil listrik lainnya adalah SLA. Ini adalah salah satu jenis baterai paling tua. Sudah digunakan sejak puluhan tahun lamanya. Daripada Li-On atau NiMH, SLA memiliki harga yang lebih murah.
4. Ultracapacitor
Pilihan baterai untuk mobil listrik lainnya adalah ultracapacitor. Baterai ini memiliki kemampuan menyimpan 80% energi dari proses pengereman. Sistem kerjanya tidak jauh berbeda daripada jenis baterai yang lain.
Pada baterai ultracapacitor terdapat cairan yang terpolarasi antara elektroda dan elektrolit. Meskipun tersusun atas cairan kimia, faktanya baterai ini punya sistem kerja yang berbeda dari baterai elektrokimia biasa.
Cara kerjanya adalah menyimpan energi yang jumlahnya sesuai dengan luasnya permukaan cairan. Ketika luas permukaan terus membesar, maka kapasitas penyimpanan energi turut bertambah.
5. Baterai ZEBRA
Jenis baterai terakhir yang kita bahas dalam ulasan kali ini adalah baterai ZEBRA. ZEBRA adalah generasi pertama dari Zeolite Battery Research Africa, kemudian berubah menjadi ZEBRA atau Zero Emissions Batteries Research Activity.
Keunggulan dari baterai ini adalah tingkat konsleting yang rendah, biaya terbilang murah serta mampu menghasilkan daya berjumlah besar. Sayangnya, produsen baterai ZEBRA saat ini sangat sedikit.
Kira-kira itulah beberapa jenis baterai mobil listrik yang banyak digunakan saat ini. Beberapa pilihan baterai ini dapat menjadi referensi untuk melengkapi proses pembuatan mobil listrik dengan bahan seadanya yang sedang Anda kembangkan.